Sejarah Perubahan PS1 hingga PS5

Sejarah Perubahan PS1 hingga PS5

Sejarah Perubahan PS1 hingga PS5 – Harus diakui kemajuan teknologi sangat membantu kehidupan manusia. Namun, kemajuan ini nyatanya juga membawa dampak buruk bagi beberapa sektor, termasuk industri game, seperti munculnya pembajakan. Sejarah perkembangan industri game memang tidak lepas dari pembajakan yang dilakukan hacker atau pihak tak bertanggung jawab. Salah satu perangkat yang tidak luput dari pembajakan adalah PlayStation.

Sama halnya dengan cheat, sejatinya masalah pembajakan dalam industri game tidak akan ada habisnya selama demand produk bajakan masih tinggi. Mirisnya, masih banyak orang yang memandang pembajakan sebagai tindakan yang wajar.
Sejarah Pembajakan PlayStation 1 – 5
Pembajakan dan cheat memang menjadi masalah tersendiri dalam industri game. Seolah tidak ada habisnya, hingga kini masih ada saja game yang dibajak dan didistribusikan secara ilegal. Padahal, upaya perlawanan yang dilakukan pengembang dan publisher kepada para pembajak cukup masif.
Tapi, upaya tersebut tampaknya sia-sia karena cracker masih bisa mengakali dan menjebol proteksi yang mereka sematkan. Berdasarkan catatan Kabar Games, hampir semua game entah itu game Mobile, PC dan konsol pernah mengalami kasus pembajakan.
Sejarah mencatat, game yang ada dalam PlayStation sendiri mulai mengalami pembajakan sejak PS1 sampai PS4. Perbuatan ilegal tersebut tentu sangat merugikan pengembang dan publisher. Lantas, bagaimana sejarah pembajakan PlayStation? Simak ulasan berikut.

PlayStation 1

Tindakan ilegal berupa pembajakan pada PlayStation pertama kali dilakukan setelah PlayStation 1 (PS1) dirilis. Kasus tersebut terjadi 26 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1995, atau setahun setelah PlayStation 1 dirilis pada tahun 1994. Penggunaan sistem keamanan yang diletakan pada tepi setiap disk game disebut-sebut menjadi celah bagi para cracker untuk melakukan pembajakan.
Mungkin kalian masih ingat, dimana untuk bisa memainkan PS1 kalian perlu memasukan disk game ke dalam konsol kemudian diputar. Disk PS1 tersebut bisa kalian dapatkan dengan mudah dan murah. Pada saat itu, bisa dipastikan bahwa hampir semua CD game PS1 yang beredar di pasaran Indonesia dan dijual dengan harga 7 sampai 10 ribu per keping adalah disk bajakan.
Pasalnya, CD game asli keluaran Sony pada saat ini dijual pada kisaran Rp. 75.000 sampai Rp. 150.000.per game. Diketahui, Sony mulai menghentikan produksi console PS1 pada Maret 2006 silam atau 12 tahun semenjak dirilis.

PlayStation 2

Setelah era kejayaan PS1 berlalu Sony kemudian melanjutkan produksi PS2. Bagi Sony, PS2 mungkin adalah penghibur di tengah maraknya kasus pembajakan game saat itu. Bagaimana tidak, di luar dugaan PlayStation 2 (PS2) begitu mudahnya melampaui penjualan PS1 dan menjadi konsol terlaris mereka sepanjang masa.
Laporan ini diperoleh dari LearnBonds.com yang menyebut bahwa PS2 mencatatkan penjualan sebanyak 157,68 juta unit. Sementara PS1 hanya terjual sebanyak 120 juta unit. Namun kejayaan PlayStation 2 (PS2) tak berlangsung lama. Kehadiran PlayStation 2 (PS2) yang begitu fenomenal justru membuka mata pencaharian baru bagi pelaku kejahatan khususnya cracker.
Tak lama setelah dirilis, Sony kembali kecolongan. Sebuah perangkat keras modchip yang diberi nama Neo Key muncul di pasaran. Beruntungnya, modchip ini cukup sulit, sehingga tidak semua orang bisa menggunakannya.
Namun, munculnya Neo Key di pasaran ternyata memicu munculnya modchip lain yang lebih mudah digunakan, seperti modchip Mechacon. Dimana dengan modchip ini cracker bisa dengan mudah melewati sistem keamanan yang dipasang Sony.

PlayStation Portable

Tiga tahun berselang setelah merilis PS2, tepatnya pada tahun 2004 Sony kembali meluncurkan produk terbarunya yang diberi nama PlayStation Portable atau yang lebih dikenal dengan nama PSP. Lagi-lagi cracker menemukan celah untuk membajak produk besutan Sony.
Melalui Custom Firmware (CFW) bawaan Sony, cracker berhasil merubah firmware tersebut hingga akhirnya bisa di install di perangkat PSP. Berbekal CFW yang sudah di install ini pembajak pengguna bisa dengan sangat mudah bermain game bajakan di PSP.

PlayStation 3

Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Sony kemudian mulai membekali PlayStation 3 (PS3) dengan sistem keamanan yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Misalnya dengan tidak hanya menyimpan sistem keamanan disk Blu-ray saja, tetapi juga menyisipkannya firmware yang rutin mendapatkan update dari Sony PlayStation.
Cara ini terbilang cukup ampuh, terbukti PlayStation 3 (PS3) menjadi console yang paling sulit dibajak. Setidaknya butuh waktu 5 tahun bagi cracker untuk bisa membuka console ini. Runtuhnya sistem keamanan PlayStation 3 baru terjadi setelah muncul USB dongle berisi chipset yang memungkinkan eksekusi kode program ilegal.

PS Vita

Sepintas konsol yang satu ini memang mirip dengan PSP, terlebih kedua konsol ini memiliki bentuk yang mirip dan ringan dibawa kemana-mana. Namun, terkait sistem keamanan, PS Vita memiliki sistem keamanan yang lebih baik dari PSP.
Diketahui sistem kemana PS Vita mampu bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya muncul sebuah website bernama henkaku.xyz yang mampu mengeksploitasi firmware 3.60 milik PS Vita. Website tersebut menyediakan file yang dapat mendownload kemudian menginstal game-game PS Vita.

PlayStation 4

Usaha para cracker untuk mengeksploitasi sistem keamanan PS masih terus berlanjut hingga PlayStation 4 dirilis tahun 2013 lalu. Meski PlayStation 4 memiliki sistem keamanan yang cukup rapat, tapi tetap saja hacker bisa menembusnya.
Teknik yang digunakan hacker untuk mengeksploitasi PlayStation 4 (PS4) sama dengan teknik yang dipakai pada PS Vita. Melalui website yang sudah disiapkan para cracker memanfaatkan tools WebKit untuk meretas PlayStation 4 dan menginstall game yang sudah di dump dari BD bawaan.

PlayStation 5

Dirilisnya PlayStation 5 (PS5) pada 2020 lalu sekaligus menjadi babak baru bagi Sony dalam memerangi pembajakan karya intelektual. Kali ini agar tak terus-menerus di pecundangi cracker PlayStation akhirnya menyembunyikan web browser melalui Webkit-nya.
Sayangnya, lagi lagi dan lagi upaya PlayStation gagal karena cracker kembali menemukan celah atau titik lemah pada PlayStation 5. Hal tersebut terungkap setelah kelompok cracker bernama Fail0verflow memposting hasil temuannya berupa root keys di sosial media Twitter. Namun, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait keberhasilan pembajakan PS5.